6 Makanan Aneh di Indonesia yang Jarang Diketahui

Table of Contents
5 Makanan Aneh di Indonesia yang Jarang Diketahui - Tuar Info Dunia

Nomor 1 Bikin Penasaran! 6 Makanan Aneh di Indonesia yang Tak Lazim

Indonesia memiliki kekayaan budaya kuliner yang sangat luar biasa. Dari Sabang hingga Merauke, setiap daerah menyimpan cita rasa yang khas, bahan-bahan lokal yang unik, serta teknik memasak yang turun-temurun diwariskan. Di balik ketenaran kuliner nusantara seperti rendang, gudeg, atau pempek, ada banyak makanan ekstrem, aneh, dan bahkan bikin bergidik yang menjadi bagian dari kehidupan masyarakat lokal. Tidak semua makanan ini dikenal secara nasional, namun di daerah asalnya, makanan-makanan ini dikonsumsi secara rutin, dianggap biasa, dan kadang bahkan dipercaya memiliki manfaat kesehatan.

Artikel ini akan mengulas lebih dalam tentang enam makanan aneh di Indonesia yang jarang diketahui. Selain menjelaskan bahan, cara pengolahan, dan rasanya, kita juga akan menelisik latar belakang budaya dan nilai sosial dari masing-masing hidangan ekstrem ini.

1. Cimplo Khas Jonggol

Cimplo Khas Jonggol - Tuar Info Dunia.jpg

Cimplo Jonggol adalah kuliner khas Sunda dari Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Hidangan ini terbuat dari campuran daging sapi dan daging ayam yang sudah mendekati masa busuk, lalu diolah bersama bumbu rahasia hingga menghasilkan cita rasa khas. Cimplo Jonggol biasanya disajikan bersama uli (jadah), ranginan, atau rangining. Makanan pendamping tersebut dicocol ke dalam Cimplo sebelum dinikmati. Uniknya, Cimplo khas Jonggol ini hanya tersedia pada momen tertentu, yaitu saat perayaan Idul Fitri dan Idul Adha.

Proses Pembuatan

  • Sisa daging sapi dan ayam dicampur, lalu di masak bersama kacang, mie, dan bumu rahasia.
  • Setelah mengental seperti bubur kasar yang penuh daging dan rempah lainnya, makanan siap di sajikan.
  • Masak juga uli atau ranginan dan rangining yang nanti di cocol ke Cimplo dan disajikan.

Rasa gurih dan nikmat Cimplo yang disajikan pada pagi hari membuat siapa pun mudah merasa ketagihan. Menurut kepercayaan warga Jonggol, Cimplo khas ini memiliki khasiat untuk melancarkan pencernaan. Namun, sebenarnya kombinasi antara asam dari proses pembusukan dan bumbu rahasia itulah yang membuat banyak orang merasa mulas setelah mencicipinya di pagi hari, beda nya, rasa mulas akan tersalurkan dengan lancar dengan sensasi memuaskan.

2. Paniki – Kelelawar Khas Sulawesi Utara

Paniki, Kelelawar Khas Sulawesi Utara - Tuar Info Dunia

Paniki adalah kuliner khas dari Minahasa, Sulawesi Utara. Hidangan ini menggunakan daging kelelawar sebagai bahan utamanya, khususnya kelelawar pemakan buah atau kalong. Meskipun terdengar ekstrem bagi kebanyakan orang, paniki telah menjadi bagian penting dalam budaya makan masyarakat setempat, khususnya pada acara-acara tertentu.

Proses Pembersihan dan Masak

  • Kelelawar dibakar untuk menghilangkan bulunya dan mengurangi aroma menyengat.
  • Daging kemudian dipotong dan direbus, lalu dimasak dengan rica-rica, bumbu khas Manado yang berbasis cabai dan bawang.
  • Paniki biasanya disajikan bersama nasi putih panas dan sayuran daun singkong.

Banyak yang mengatakan rasa paniki mirip daging sapi atau kambing dengan aroma khas hutan. Namun, karena risiko zoonosis (penyakit dari hewan ke manusia), konsumsi kelelawar kini menjadi perhatian di tengah isu kesehatan global.

3. Tikus Panggang – Kuliner Pedalaman Papua dan Sulawesi

Tikus Panggang, Kuliner Pedalaman Papua dan Sulawesi - Tuar Info Dunia

Tikus panggang adalah makanan yang dikonsumsi di beberapa daerah pedalaman seperti Papua dan Sulawesi Tengah. Tikus yang dimaksud bukan tikus got, melainkan tikus hutan yang bersih dan makanannya alami dari hutan.

Kultur dan Tradisi

  • Masyarakat pedalaman percaya bahwa tikus hutan merupakan sumber protein yang alami dan halal dimakan.
  • Biasanya dijadikan lauk saat acara adat, berburu bersama, atau perayaan kecil di desa.

Rasa daging tikus hutan dikatakan mirip ayam atau burung puyuh. Teksturnya lembut dan mudah dikunyah, apalagi jika dipanggang hingga bagian luarnya garing. Sering juga dimasak rica-rica, dibumbu woku, atau dijadikan sate.

Meski sulit diterima secara umum, bagi masyarakat lokal, ini adalah sumber makanan yang penting dan mencerminkan cara bertahan hidup yang menyatu dengan alam.

4. Pepes Belalang – Camilan Ekstrem dari Gunung Kidul

Pepes Belalang, Camilan Ekstrem dari Gunung Kidul - Tuar Info Dunia

Di Gunung Kidul, belalang bukan hanya hama tanaman, tapi juga sumber protein hewani yang mudah didapat. Saat musim panen tiba, masyarakat ramai-ramai menangkap belalang dan mengolahnya menjadi makanan lezat, salah satunya dalam bentuk pepes belalang.

Keistimewaan Belalang sebagai Makanan

  • Belalang mengandung protein tinggi, rendah lemak, dan memiliki rasa gurih alami.
  • Dapat diolah menjadi camilan kering, digoreng renyah, atau dimasak dalam pepes dengan bumbu tradisional.

Pepes belalang biasanya dijual di pasar-pasar lokal, terutama saat musim kemarau. Camilan ini bahkan telah masuk ke dalam daftar makanan ekstrem yang diminati wisatawan mancanegara saat berkunjung ke Yogyakarta.

5. Tokek Goreng – Pengobatan dan Kuliner di Kalimantan

Tokek Goreng, Pengobatan dan Kuliner di Kalimantan - Tuar Info Dunia

Tokek merupakan hewan yang sering ditemui di rumah-rumah warga, namun di Kalimantan, tokek juga dikonsumsi sebagai makanan dan dipercaya memiliki banyak khasiat. Selain dijadikan obat tradisional, daging tokek dianggap memiliki nilai gizi tinggi dan daya penyembuh untuk beberapa jenis penyakit.

Tokek dalam Pengobatan Tradisional

  • Dipercaya dapat membantu mengobati asma, alergi kulit, dan meningkatkan daya tahan tubuh.
  • Tokek yang besar (lebih dari 300 gram) bahkan bisa dijual dengan harga mahal untuk kebutuhan pengobatan tradisional Tiongkok.

Secara rasa, daging tokek mirip dengan ayam kampung, namun lebih alot. Biasanya digoreng kering atau dimasak dalam kuah berbumbu seperti sop atau kari ringan.

6. Sayur Teripang – Olahan Laut Unik dari Nusa Tenggara

Sayur Teripang, Olahan Laut Unik dari Nusa Tenggara - Tuar Info Dunia

Teripang atau timun laut sering dikaitkan dengan makanan mewah dan mahal. Namun, di wilayah Nusa Tenggara seperti Sumba, Flores, dan Alor, teripang justru menjadi makanan sehari-hari dan mudah ditemukan.

Jenis Teripang yang Dikonsumsi

  • Jenis teripang yang umum digunakan adalah teripang pasir, teripang nanas, dan teripang batu.
  • Teripang diolah menjadi sayur bening, gulai, atau ditumis dengan daun kelor dan labu.

Kandungan gizi teripang sangat tinggi, termasuk kolagen, protein, dan berbagai mineral penting. Tak heran jika makanan ini dianggap sebagai ‘superfood laut’ oleh masyarakat lokal.

Makanan Aneh Lain yang Tidak Kalah Unik

Selain enam makanan di atas, masih banyak makanan aneh lain yang bisa kamu temui di Indonesia, seperti:

  • Ulat Sagu: Makanan khas Papua dan Maluku, sering dimakan hidup-hidup atau dibakar di atas bara api.
  • Lawa: Makanan Bugis dari ikan mentah yang dicampur kelapa parut dan jeruk nipis, mirip sashimi.
  • Keripik Ceker Ayam: Walau kini populer, dulunya dianggap makanan ekstrem.
  • Kepompong Ulat Jati: Digoreng garing sebagai camilan di Jawa Tengah.

Beberapa dari makanan ini bahkan mulai dikomersialkan dan menjadi daya tarik kuliner ekstrem yang dicari wisatawan lokal maupun asing.

Mengapa Makanan Aneh Menjadi Bagian dari Budaya?

Makanan ekstrem atau aneh tidak muncul tanpa alasan. Ada beberapa faktor yang mendorong masyarakat Indonesia mengonsumsi makanan seperti ini, antara lain:

Faktor Budaya

Di beberapa daerah, makan daging hewan liar atau serangga bukan hanya soal rasa, tetapi menyangkut tradisi, kepercayaan, dan penghormatan terhadap alam. Makanan-makanan ini sering disajikan dalam ritual adat, pesta panen, atau perayaan tertentu.

Faktor Ekonomi

Ketika akses terhadap bahan makanan modern terbatas, masyarakat lokal mengandalkan apa yang tersedia di lingkungan sekitar. Ini adalah bentuk adaptasi terhadap kondisi alam dan sumber daya yang ada.

Faktor Kesehatan dan Khasiat

Banyak dari makanan aneh ini dipercaya memiliki khasiat kesehatan, baik sebagai pengobatan alami maupun peningkat stamina. Misalnya, daging tokek dipercaya menyembuhkan asma, dan teripang dikenal baik untuk kesehatan kulit dan sendi.

Kesimpulan

Makanan aneh di Indonesia bukan hanya sekadar sensasi ekstrem, tetapi juga mencerminkan kekayaan budaya, kearifan lokal, dan kemampuan masyarakat untuk bertahan hidup dengan apa yang alam sediakan. Dari paniki di Sulawesi hingga sayur teripang di Nusa Tenggara, semua makanan ini memiliki cerita, nilai, dan identitas tersendiri yang patut dihargai.

Jika kamu seorang petualang kuliner sejati, menjelajahi makanan-makanan aneh ini bisa menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Tapi ingat, selalu perhatikan aspek etika, kesehatan, dan kelestarian saat mencoba makanan dari hewan liar atau langka.

Kuliner ekstrem ini mungkin terlihat “tidak biasa” di mata banyak orang, namun justru di sanalah letak keunikan dan daya tariknya. Siapa tahu, salah satunya bisa menjadi makanan favorit barumu?


Posting Komentar