7 Kisah Hantu Paling Seram di Korea
7 Legenda Hantu Paling Menakutkan di Korea Selatan
Korea Selatan tidak hanya terkenal dengan drama romantis dan budaya popnya yang mendunia, tetapi juga menyimpan banyak kisah menyeramkan yang berakar dari mitologi, sejarah, dan urban legend masyarakatnya. Di negara yang modern ini, kepercayaan akan dunia roh dan hantu masih begitu kental. Banyak lokasi dan kisah menyeramkan yang dipercaya benar-benar terjadi, bahkan hingga kini tetap menjadi sumber ketakutan dan misteri.
Artikel ini akan mengulas 7 legenda hantu paling menakutkan di Korea Selatan yang menjadi bagian dari cerita rakyat dan horor modern. Kisah-kisah ini bukan hanya membuat bulu kuduk merinding, tetapi juga menggambarkan sisi gelap dari budaya spiritual Korea Selatan yang jarang diketahui dunia luar.
1. Gwishin – Hantu Perempuan Bergaun Putih
Gwishin adalah hantu paling ikonik dalam cerita rakyat Korea. Kata "gwishin" sendiri berarti "roh penasaran" atau "arwah gentayangan". Hantu ini biasanya adalah jiwa seseorang yang meninggal secara tragis, tidak tenang, dan belum menyelesaikan urusan duniawinya.
Sosok Gwishin paling sering digambarkan sebagai wanita yang memakai hanbok putih (warna berkabung dalam budaya Korea) dan memiliki rambut panjang yang menjuntai menutupi wajah. Dalam banyak cerita, Gwishin muncul untuk membalas dendam atas kematiannya yang tidak adil.
Legenda ini telah menginspirasi banyak film horor Korea seperti “The Grudge” versi Korea, hingga drama horor dengan latar sekolah, seperti Whispering Corridors. Bahkan, banyak sekolah di Korea memiliki kisah lokal tentang kemunculan Gwishin di toilet atau ruang kelas kosong.
2. Cheonyeo Gwishin – Hantu Perawan yang Terlupakan
Cheonyeo Gwishin adalah variasi dari Gwishin yang lebih spesifik: roh wanita yang meninggal sebelum menikah. Dalam kepercayaan tradisional Korea, perempuan yang meninggal sebagai perawan tidak bisa memasuki kehidupan akhirat karena dianggap belum menyelesaikan siklus kehidupan.
Cheonyeo Gwishin sering dikaitkan dengan rasa iri terhadap pasangan yang bahagia atau pria yang mempermainkan hati wanita. Kisah-kisah ini memperkuat norma-norma sosial masa lalu mengenai pernikahan dan peran perempuan, dan masih hidup dalam bentuk mitos hingga kini.
Dalam budaya populer, hantu ini digambarkan sangat sedih, menangis di pojokan, atau menatap kosong keluar jendela. Film-film Korea seperti Arang dan Ghost Mama menyentuh sisi emosional dari hantu ini, menjadikannya sosok yang tidak hanya menakutkan tetapi juga tragis.
3. Hantu Toilet – Gak-gae Gwishin
Gak-gae Gwishin adalah urban legend menyeramkan yang populer di kalangan pelajar. Legenda ini menceritakan hantu yang muncul di toilet sekolah tua, terutama di lantai tiga atau ruangan ujung yang jarang digunakan.
Dalam versi paling populer, hantu ini akan muncul saat seseorang sedang sendirian di toilet dan menawarkan dua pilihan: tisu merah atau biru. Apa pun pilihan yang diambil, keduanya berakhir dengan kematian mengerikan.
Kisah ini dipercaya berasal dari masa ketika sekolah-sekolah di Korea Selatan memiliki toilet luar ruangan yang gelap dan tidak terawat. Meski kini sudah modern, cerita ini tetap menghantui generasi muda dan sering muncul dalam buku komik horor dan serial televisi bertema supranatural.
4. Hantu Elevator – Bayangan Tak Terlihat
Salah satu kisah menyeramkan yang muncul seiring berkembangnya kota dan teknologi adalah kisah hantu lift. Banyak gedung pencakar langit di Korea memiliki cerita mengenai sosok tak dikenal yang masuk ke dalam lift tanpa terlihat wajahnya.
Beberapa saksi mata mengaku melihat bayangan lain di dalam cermin lift, padahal secara fisik mereka sendirian. Ada juga cerita tentang orang yang ditepuk dari belakang dalam lift kosong, atau lantai lift yang berhenti di tingkat tak dikenal tanpa tombol ditekan.
Kasus seperti ini sering dikaitkan dengan pekerja yang meninggal saat membangun gedung atau korban bunuh diri di apartemen tinggi. Lift menjadi simbol ruang transisi antara dunia nyata dan roh, tempat roh-roh gentayangan bisa muncul secara tiba-tiba.
5. Rumah Sakit Terkutuk – Rumah Sakit Yeongdeungpo
Rumah sakit tua di Yeongdeungpo, Seoul, dikenal sebagai salah satu tempat paling angker di Korea Selatan. Meski telah ditutup sejak awal tahun 2000-an, bangunan ini tetap berdiri dan menjadi lokasi favorit para pemburu hantu dan content creator horor di YouTube Korea.
Banyak laporan penampakan, mulai dari suara tangisan bayi, jeritan pasien, hingga penampakan suster tanpa wajah. Bahkan, beberapa tim investigasi yang masuk ke gedung ini mengaku merasakan tekanan di dada, suhu menurun drastis, dan alat elektronik yang rusak secara misterius.
Bangunan ini menjadi simbol dari kisah tragis masa lalu yang belum terselesaikan. Beberapa orang percaya bahwa banyak pasien yang meninggal secara tidak wajar di sana, dan arwah mereka masih bergentayangan menanti keadilan.
6. Arwah Gunung – San-shin Gwishin
Gunung-gunung di Korea bukan hanya tempat rekreasi dan spiritual, tetapi juga menjadi latar dari banyak cerita hantu. San-shin, dalam versi baik, adalah dewa pelindung gunung. Namun versi jahatnya adalah roh-roh penasaran yang menghantui pendaki dan pelancong malam.
Beberapa kisah menyebutkan adanya sosok wanita berpakaian putih yang memanggil pendaki dengan suara lembut lalu menghilang. Ada juga kisah tentang pendaki yang tiba-tiba tersesat padahal sudah hafal rute, atau melihat makhluk menyerupai harimau putih yang menghilang dalam kabut.
Gunung Jirisan dan Gunung Gwanaksan menjadi dua lokasi yang paling sering dikaitkan dengan kemunculan roh jenis ini. Oleh karena itu, para pendaki lokal selalu disarankan untuk tidak mendaki sendirian, terutama menjelang malam hari.
7. Mool Gwishin – Hantu Tanpa Kepala dari Dalam Air
Korea Selatan juga memiliki banyak legenda hantu air atau mool gwishin. Hantu ini dipercaya sebagai roh orang yang tenggelam secara tragis atau bunuh diri di perairan. Mereka sering muncul tanpa kepala dan dengan pakaian basah kuyup.
Di banyak pantai Korea seperti Pantai Haeundae atau Danau Soyang, terdapat cerita tentang penampakan mool gwishin yang menarik korban ke dalam air. Bahkan, ada kepercayaan bahwa jika kamu melihat wajah asing di permukaan air, kamu harus segera menjauh karena itu bisa menjadi panggilan kematian.
Kisah ini menjadi pengingat akan pentingnya menghormati alam dan arwah orang-orang yang meninggal dengan tragis. Banyak orang Korea yang meletakkan dupa atau sesajen di tepi sungai dan danau sebagai bentuk penghormatan agar tidak diganggu oleh roh air.
Legenda dalam Budaya Populer
Legenda-legenda hantu ini tidak hanya hidup dalam cerita lisan atau kepercayaan lokal, tetapi juga telah menjadi bagian dari budaya populer Korea Selatan. Banyak film, drama, dan webtoon yang mengadaptasi kisah-kisah ini menjadi hiburan horor yang mendunia.
- Film: “The Wailing”, “A Tale of Two Sisters”, dan “Phone” adalah contoh film horor Korea yang mengangkat tema arwah gentayangan dan kutukan.
- Drama: Beberapa drama seperti “Master’s Sun” dan “Hotel Del Luna” memperlihatkan interaksi antara manusia dan roh dengan sentuhan emosional dan visual yang indah.
- Webtoon: Komik digital seperti “Bongcheon-dong Ghost” menjadi viral karena menyajikan cerita hantu dengan efek animasi yang mengejutkan pembaca.
Popularitas cerita hantu Korea bahkan menyebar ke luar negeri, menjadikan kisah-kisah tersebut sebagai bagian dari identitas horor Asia yang khas: penuh atmosfer, menyentuh sisi psikologis, dan sering kali menyelipkan pesan moral atau sosial.
Penutup
Kisah-kisah hantu di Korea Selatan mencerminkan perpaduan antara kepercayaan kuno, trauma sosial, dan adaptasi budaya modern. Meski zaman telah berubah, ketakutan manusia terhadap kematian, ketidakadilan, dan roh gentayangan tetap relevan hingga kini.
Jika suatu hari Anda berjalan-jalan ke Korea Selatan, terutama di malam hari, cobalah untuk lebih peka terhadap suasana di sekitar Anda. Siapa tahu, suara aneh atau bayangan sekilas yang Anda lihat bukan hanya ilusi mata — mungkin itu adalah salah satu dari mereka yang masih penasaran…
Apakah Anda berani mengeksplorasi sisi gelap dari Korea Selatan?
Posting Komentar